Jumat, 27 Juni 2014

Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW



LAPORAN PENGAJIAN
Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
“Kita Tingkatkan Iman dan Taqwa”
















Oleh:
Akmalia Nur Syukrika
VIII C
01


Mei, 2014
SMP NEGERI 1 SLEMAN
Tahun Ajaran 2014/2015






Sleman, 26 Mei 2014
Oleh: H. Tamam Ismail

1.      Pendahuluan
Rasulullah SAW pernah mengalami suatu peristiwa luar biasa yang tidak pernah dialami oleh siapapun itu. Itulah peristiwa Isra Mi’raj, diperjalankannya Rasulullah dari Mekkah ke Masjidil Aqsha di Palestina, kemudian Allah angkat ke sidratul muntaha dan Allah kembalikan lagi beliau ke Mekkah. Semuanya hanya dalam 1 malam.
Allah pun mengabadikan peristiwa ini dalam firman-Nya (yang artinya): “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Isra:1)


2.      Cerita Isra’ dan Mi’raj
Hadits-hadits mengenai Isra’ Mi’raj, sebagaimana dikatakan para ulama adalah hadits yang mutawatir, diriwayatkan oleh banyak sahabat. Berikut kami ringkas cerita Isra Mi’raj dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu.
Rasulullah bersabda, “Jibril datang kepadaku bersama Buraq, hewan putih yang tinggi, lebih tinggi dari keledai dan lebih pendek dari kuda; dapat melangkah sejauh pandangannya. Maka aku menaikinya hingga sampailah aku ke Baitul Muqdis, lalu aku turun dan mengikatnya dengan tali yang biasa dipakai oleh para Nabi. Kemudian aku masuk ke masjid Al-Aqsha dan aku sholat dua raka’at di sana, lalu aku keluar. Kemudian Jibril ‘alaihis salam membawakan untukku satu wadah khamr dan satu gelas susu, maka aku memilih susu, lalu Jibril berkata kepadaku, “Engkau telah memilih fitrah (kesucian)”
Kemudian Buraq tersebut naik bersama Rasulullah ke langit, Jibril pun meminta agar dibukakan pintu langit, lalu ia ditanya, “Siapa engkau?”. Jibril menjawab, “Jibril”. Jibril ditanya lagi, “Siapakah yang bersamamu?”. Jibril menjawab, “Muhammad”. Jibril ditanya lagi, “Apakah dia telah diutus?”. Ia menjawab, “Dia telah diutus”.
Kami pun dibukakan pintu, lalu aku (Rasulullah) bertemu Adam ‘alaihis salam. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.
Begitu pula Rasulullah, Jibril, dan Buraq naik ke langit ke-2 dan bertemu Nabi Isa dan Nabi Yahya. Kemudian naik ke langit ke-3 bersama Buraq lalu beliau bertemu Nabi Yusuf. Kemudian di langit ke-4 beliau bertemu Nabi Idris, dilangit ke-5 bertemu dengan Nabi Harun. Kemudian ke langit ke-6 bertemu dengan Nabi Musa. Semua mendoakan kebaikan untuk beliau.
Lalu naik ke langit ke-7 dan beliau bertemu dengan Nabi Ibrahim yang sedang menyandarkan punggungnya di Baitul Makmur, di mana tempat itu setiap harinya dimasuki oleh 70.000 malaikat dan mereka tidak kembali lagi sesudahnya.
Kemudian Nabi pergi ke sidratul muntaha yang dedaunannya seperti telinga gajah dan buah-buahannya seperti tempayan besar. Kata Nabi SAW, “Tatkala perintah Allah memenuhi sidratul muntaha, maka sidratul muntaha berubah dan tidak ada seorang pun dari makhluk Allah yang bisa menjelaskan sifat-sifat sidratul muntaha karena keindahannya. Maka, Allah Ta’ala memberiku wahyu dan mewajibkan kepadaku shalat 50 kali dalam sehari semalam.”
Kemudian beliau turun dan bertemu Musa ‘alaihis salam, lalu ia bertanya, “Apa yang diwajibkan Rabb-mu terhadap umatmu?”. Aku menjawab, “Shalat 50 kali”. Dia berkata, “Kembalilah kepada Rabb-mu dan mintalah keringanan, karena sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu. Sesungguhnya aku telah menguji bani israil dan aku telah mengetahui bagaimana kenyataan mereka.”
Kata Rasulullah SAW, “Aku akan kembali kepada Rabb-ku”. Lalu aku memohon, “Ya Rabb, berilah keringanan kepada umatku”. Maka aku diberi keringanan shalat 5 waktu. Lalu aku kembali kepada Musa kemudian aku berkata kepadanya, “Allah telah memberiku keringanan (dengan hanya shalat lima kali).” Musa mengatakan. “Sesungguhnya umatku tidak akan mampu melakukan hal itu, maka kembalilah kepada Rabb-mu dan mintalah keringanan.”
Rasulullah SAW berkata, “Aku terus bolak-balik antara Rabb-ku dengan Musa sehingga Rabb-ku mengatakan, “Wahai Muhammad! Sesungguhnya kewajiban shalat itu 5 kali dalam sehari semalam, setiap shalat mendapat pahala 10 kali lipat, maka lima kali shalat sama dengan 50 kali shalat. Barangsiapa berniat melakukan satu kejelekan namun ia tidak melaksanakannya, maka kejelekan tersebut tidak dicatat sama sekali, dan jika ia melakukannya maka hanya dicatat sebagai satu kejelekan.”
Rasulullah SAW berkata, “Kemudian aku turun hingga bertemu Musa, lalu aku beritahukan kepadanya, maka ia mengatakan, “Kembalilah kepada Rabb-mu dan mintalah keringanan lagi”. Rasulullah SAW menjawab. “Aku telah berulang kali kembali kepada Rabb-ku hingga aku merasa malu kepada-Nya”.


3.      Beberapa Hikmah
Pertama, Isra Mi’raj menunjukkan akidah yang benar tentang Allah, bahwa Allah itu tinggi ber-istiwa di atas langit. Hal itu terbukti dengan di-mi’raj-kannya Rasulullah untuk bertemu Allah ke langit. Kalau Allah tidak di langit, siapa yang memberi perintah shalat kepada Rasulullah?!
Kedua, mengambil sebab itu perlu. Lihat bagaimana Rasulullah mengikat Buraqnya, padahal kalau dipikir-pikir, siapa juga yang mau mengambil Buraq, kalau diambil pun apa bisa ditunggangi?! Namun demikian Rasulullah tetap mengikatnya.
Ketiga, orang besar itu tahu adab dan sopan santun. Lihat bagaimana Jibril, malaikat yang paling mulia, membawa Muhammad, manusia yang paling mulia. Namun kemuliaan mereka tidak membuat mereka sok petentang-petenteng. Mereka tetap meminta izin kepada malaikat untuk masuk.
Keempat, kemurahan Allah kepada umat Islam. Lihat bagaimana Allah menjadikan kira hanya dibebani 5 waktu shalat, namun pahalanya sama seperti 50 waktu shalatnya Bani Israil. Tak terbayang kalau kita dibebani shalat 50 waktu, shalat 5 waktu saja masih banyak yang bolong-bolong.







































Beberapa hal yang disampaikan bapak Ustadz yang dapat menambah pengetahuan:

-Tausiyah: Ucapan yang diucapkan/disampaikan oleh orang yang akan mati.
-Pemimpin yang baik selalu memikirkan nasib rakyatnya
-Sholat 5 waktu harus kita jaga apapun kesibukan kita. Ketika kita wudhu, kecerdasan       kita bertambah. Rajin wudhu dan shalat InsyaAllah akan diberi banyak kemudahan oleh Allah.
-Contoh anak jujur: Mendapat nilai jelek atau bagus tetap ditunjukkan orang tua agar          orang tua tahu kelemahan kita dalam mata pelajaran tertentu.
-Korupsi dapat disebabkan karena masa sekolahnya sering menyontek. Jadi mulai               sekarang hindarilah menyontek.
-Shalat Khusto: Shalat yang pahalanya dirahasiakan oleh Allah. Entah subuh, dzhur,          ashar, maghrib atau isya’.
-Mengeluh yang baik hanyalah kepada Allah, jika dengan manusia sama saja, karena          tiap manusia juga mempunyai masalah pribadi.
-Selesai shalat jangan pindah posisi kaki. Baca istighfar, shalawat nabi, berdoa.
-Memohon dengan cara sholat dan sabar. Sesungguhnya shalat itu bisa membuat kita         terhindar dari perbuatan keji. Sholat khusyuk itu sulit, selalu ada gangguan pikiran            saat kita sholat. Semoga saat kita melakukan dosa ketika sholat, dosa kita diampuni     oleh Allah setelah kita membaca istighfar. Aamiin.
-Wanita yang masuk neraka:
  a. Wanita yang saat keluar rumah tidak pernah mengenakan jilbab. Di akhirat nanti                akan digantung dalam keadaan otak mendidih. Naudzubillah.
  b. Istri atau wanita yang keluar rumah tidak pamit dengan suaminya atau orang                    tuanya. Di akhirat nanti kakinya akan digantung. Naudzubillah.

                        Semoga Allah senantiasa mengampuni dosa kita sehari-hari. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar